Polibatam: Indonesia Berikan Lima Beasiswa untuk Pemuda Palestina

Dukungan Indonesia sebagai salah satu negara  yang sepenuhnya berdiri untuk rakyat Palestina, salah satunya diimplementasikan ke dalam komitmen kerja sama pendidikan.

Seperti pemberian beasiswa kepada pemuda Palestina oleh Politeknik Negeri Batam.

Kerja sama itupun ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Politeknik Negeri Batam dan Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Selasa (09/11/2021).

Direktur Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda, mengatakan, kerja sama ini akan dimulai dengan pemberian beasiswa kepada lima pemuda Palestina.

“Beasiswa ini merupakan pertama kali yang kami berikan kepada pelajar asing. Untuk tahap awal, beasiswa diberikan kepada lima pemuda Palestina,” ungkap Uuf Brajawidagda kepada RRI.co.id usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa (9/11/2021).

Menurut Uuf kelima pemuda Palestina itu akan memulai pembelajaran pada tahun akademik baru pada awal 2022.

“Ini akan dimulai pada awal 2022 jadi kami harus bekerja keras untuk melengkapi berbagai dokumen penting, yang akan ditawarkan kepada para pemuda Palestina yang berhak atas program beasiswa ini,” imbuhnya.

Duta Besar Palestina, Zuhair Al Shun, memberikan apresiasi kepada Politeknik Negeri Batam atas beasiswa yang diberikan.

“Ini bukanlah hal pertama, seperti yang anda ketahui rakyat Indonesia selalu ada dan berdiri untuk Palestina memberikan dukungan, bahkan dukungan lebih kepada para pelajar, pemerintah dan rakyat Palestina. Jadi, kami sangat senang dengan apa yang telah kita capai,” ungkap Zuhair Al Shun.

Zuhair mengharapkan, melalui program beasiswa juga akan menjadi media pertukaran budaya antar pemuda dari kedua negara.

“Seperti apa yang telah disebutkan oleh sahabat saya terkait keuntungan bagi warga Palestina. Dimana mereka tentunya akan menikmati pendidikan dan mendapatkan informasi lebih. Seperti, pertukaran kebudayaan antara Politeknik Negeri Batam dan universitas di Palestina,” tegasnya.

Untuk bisa mendapatkan beasiswa Politeknik Negeri Batam, terdapat sejumlah hal yang harus dipenuhi oleh para pemuda Palestina.

Di antaranya, berusia di bawah 20 tahun, serta latar belakang pendidikan di Sekolah Menengah Atas sejalan dengan berbagai program studi, seperti informatika, managemen bisnis, elektronik dan teknik mesin.

Sementara, berdasarkan data Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, saat ini terdapat sekitar 50 pemuda Palestina yang tengah menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi Indonesia melalui jalur beasiswa. (Miechell Octovy Koagouw)